Jakarta, KOMPAS.com - Anak autis seringkali menderita alergi dan sistem pencernaan yang buruk. Sekitar 88% anak autis menderita penyakit usus ( kolitis autistik ).
spesialis analisis rambut
Analisis rambut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi jangka panjang yang mendasari penyakit yang ada, serta untuk mendeteksi logam berat beracun yang dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Egor, detoksifikasi (detoksifikasi) dilakukan dengan pemberian suplemen nutrisi, yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu restorasi, suplai nutrisi yang diperlukan, detoksifikasi, dan pemulihan neurotransmiter.
Zat gizi yang dapat ditingkatkan antara lain seng, lidah buaya, prebiotik, probiotik, vitamin E, zat besi, magnesium, vitamin E, dan vitamin B. Program detoks berlangsung dari 6 hingga 48 bulan tergantung tingkat keparahan akumulasi logam berat.
Sebelum memberikan suplemen detoks, masalah pencernaan anak autis harus dihilangkan dengan menghindari gluten, tepung dan produk susu. Menurut Yegor, sistem pencernaan anak autis tidak mampu mengurai protein, sehingga beberapa jenis asam amino digabungkan.
"Interaksi kompleks ini akan dirasakan oleh otak sebagai obat, menyebabkan halusinasi dan gangguan perilaku, sehingga menyebabkan hiperaktif pada anak," katanya.
Untuk mengetahui keberhasilan proses detoksifikasi, orang tua bisa rutin melakukan analisis rambut. “Saat proses detoks, kadar polutan dalam tubuh anak akan berubah. Jadi jangan heran jika hasilnya menunjukkan kadar logam berat masih tinggi,” ujarnya.
Untuk membantu:
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/04/08/0915596/Detoks.Pengusir.Racun.Metal.pada.anak.Autis
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.